Jangan
Bersedih…. Kerana sesungguhnya “bersama
Kesulitan Ada Kemudahan”
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan
(Al-Insyirah 94:6)
Wahai
manusia, setelah lapar ada kenyang, setelah haus ada kepuasan, setelah begadang
ada tidur pulas, dan setelah sakit ada kesembuhan. Setiap yang hilang pasti ketemu, dalam
kesesatan akan datang petunjuk, dalam kesulitan ada kemudahan, dan setiap
kegelapan akan terang benderang.
{Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya)
atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya.}
(QS. Al-Maidah: 52)
Sampaikan
kabar gembira kepada malam hari bahwa sang fajar pasti datang mengusirnya dari
puncak-puncak gunung dan dasar-dasar lembah. Kabarkan juga kepada orang yang
dilanda kesusahan bahwa, pertolongan akan datang secepat kelebatan cahaya-dan
kedipan mata. Kabarkan juga kepada orang yang ditindas bahwa kelembutan dan
dekapan hangat akan
segera
tiba. Saat Anda melihat hamparan padang sahara yang seolah memanjang tanpa
batas, ketahuilah bahwa di balik kejauhan itu terdapat kebun yang rimbun penuh
hijau dedaunan.
Ketika
Anda melihat seutas tali meregang kencang, ketahuilah bahwa, tali itu akan
segera putus. Setiap tangisan akan berujung dengan senyuman, ketakutan akan berakhir
dengan rasa aman, dan kegelisahan akan sirna oleh kedamaian. Kobaran api tidak
mampu membakar tubuh Nabi Ibrahim a.s. Dan itu, karena pertolongan Ilahi
membuka "jendela" seraya berkata:
{Hai api menjadi dinginlah dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim.}
(QS. Al-Anbiya': 69)
Lautan
luas tak kuasa menenggelamkan Kalimur Rahman (Musa a.s). Itu, tak lain
karena suara agung kala itu telah bertitah,
{Sekali-kali tidak akan tersusul. Sesungguhnya, Rabb-ku besertaku, kelak
Dia akan memberi petunjuk kepadaku.}
(QS. Asy-Syu'ara:: 62)
Ketika
bersembunyi dari kejaran kaum kafir dalam sebuah gua, Nabi Muhammad s.a.w. yang
ma'shum mengabarkan kepada Abu Bakar bahwa Allah Yang Maha Tunggal dan
Maha Tinggi ada bersama mereka. Sehingga, rasa aman, tenteram dan tenang pun
datang menyelimuti Abu Bakar. Mereka yang terpaku pada waktu yang terbatas dan
pada kondisi yang (mungkin) sangat kelam, umumnya hanya akan merasakan
kesusahan, kesengsaraan, dan keputusasaan dalam hidup mereka. Itu, karena
mereka hanya menatap dinding-dinding kamar dan pintu-pintu rumah mereka.
Padahal,
mereka seharusnya menembuskan pandangan sampai ke belakang tabir dan berpikir
lebih jauh tentang hal-hal yang berada di luar pagar rumahnya. Maka dari itu,
jangan pernah merasa terhimpit sejengkalpun, karena setiap keadaan pasti
berubah. Dan sebaik-baik ibadah adalah menanti kemudahan dengan sabar.
Betapapun, hari demi hari akan terus bergulir,
tahun
demi tahun akan selalu berganti, malam demi malam pun datang silih berganti.
Meski demikian, yang gaib akan tetap tersembunyi, dan Sang Maha Bijaksana tetap
pada keadaan dan segala sifat-Nya. Dan Allah mungkin akan menciptakan sesuatu
yang baru setelah itu semua.
Tetapi sesungguhnya,
setelah kesulitan itu tetap akan muncul kemudahan.
No comments:
Post a Comment